Artikel Terbaru

Mulai Tahun Ini, Pelaksanaan UN tak Akan Serentak Lagi


Pelaksanaan ujian nasional (UN) tidak akan serentak lagi.

Proses itu menurut Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan‎ (BSNP) Kiki Yuliati, mulai dilakukan tahun ini.

Yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih salah satu mata pelajaran (mapel) yang akan dites.

"Kenapa tahun ini mapel yang dites di UN hanya empat? Itu pun satu mapel cuma disuruh pilih,‎ misalnya jurusan IPA, siswa disuruh memilih Kimia, Biologi atau Fisika untuk dites. Di luar Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Itu karena bagian dari road map, di mana ke depan UN tidak lagi serempak," kata Kiki, Selasa (4/4).

Dengan tidak serentaknya pelaksanaan UN, jelasnya, setiap siswa akan dilihat kompetensinya berdasarkan pilihan mapel. Misalnya, pilihannya Kimia, standar kompetensinya diukur sesuai mapel itu.

Selain itu, resourches sharing juga bagian dari road map (agar UN tidak serentak), sehingga masing-masing sekolah bisa menentukan jadwal ujiannya tapi dengan standar terukur.

Juga menentukan kelulusan berdasarkan nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN), Ujian Sekolah (US), dan rapor yang persentasenya ditentukan sekolah.

"‎Kemendikbud dan BSNP ingin membangun kepercayaan. Dengan mengubah mekanisme pelaksaan UN yang kewenangannya didominasi sekolah, diharapkan masing-masing sekolah lebih memiliki integritas dan mampu melaksanaan UN yang sesuai standar," tandasnya.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/pelaksanaan-un-tak-akan-serentak-lagi

Jadwal UNBK SPK jenjang SMA 2017

Jadwal UNBK SPK jenjang SMA


Sumber: Pos UN 2017

Mendikbud: Guru Jangan "Bantu" Siswa Saat UN


Kalau gagal, biar dia berpikir bahwa tidak ada pilihan lain selain bekerja lebih keras, tidak ada yang menolong dan harus bisa mengerjakan sendiri."

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengimbau para guru dan kepala sekolah agar tidak "membantu" siswa-siswi SMA/SMK yang akan menghadapi ujian nasional mulai Senin (3/4) dengan membocorkan soal.

"Saya imbau untuk para guru, para kepala sekolah jangan merasa tidak tega kalau tidak membantu muridnya. Karena dengan cara itu, telah mencederai mental anak didik," kata Muhadjir memberikan pengarahan pada para guru di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Tenggara di Kendari, Sabtu.

Dia menjelaskan guru dan kepala sekolah sama saja menyetujui dan membolehkan praktik kecurangan dalam ujian apabila membocorkan soal pada siswanya.

Muhadjir menyampaikan agar guru bisa membiarkan murid-murid berjuang dalam ujian nasional dengan kemampuannya sendiri tanpa kecurangan.

Sekalipun ada murid yang gagal dalam ujian, lanjut dia, biarkan itu menjadi pembelajaran pada anak didik bahwa bekerja keras merupakan kunci dalam meraih kesuksesan.

"Kalau gagal, biar dia berpikir bahwa tidak ada pilihan lain selain bekerja lebih keras, tidak ada yang menolong dan harus bisa mengerjakan sendiri," kata Muhadjir.

Muhadjir yang merupakan mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang tersebut juga mengapresiasi wilayah Provinsi Sulawesi Utara karena tidak terjadi kasus kebocoran soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di mana beberapa kasus kecurangan terjadi di beberapa daerah.

Dia berharap tidak adanya laporan kecurangan pada USBN akan berlanjut pada ujian nasional yang akan berlangsung mulai Senin (3/4) hingga Rabu (5/4) untuk tingkat SMA/SMK dan sederajat.

Sebelumnya dilaporkan terjadi kecurangan berupa bocoran soal yang dilakukan oleh guru sekolahnya sendiri pada USBN.

Metode pembuatan soal untuk USBN memang memberikan sebagian kewenangan pada guru-guru sekolah dalam membuat soal di samping pemerintah pusat juga menitipkan soal-soal yang sudah dirancang dari Kemendikbud.

Sumber: ANTARA New