Artikel Terbaru

Persoalan Guru Kian Serius


Diperlukan keseriusan untuk membuat regulasi yang berpihak kepada guru di pedalaman agar mereka siap mengabdi sepenuh hati. Saatnya juga memberdayakan guru dari warga lokal.


JAKARTA -  Keberadaan guru di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal atau 3T tidak hanya kurang secara kuantitas, tetapi juga kualitas. Mereka yang cenderung meninggalkan lokasi tugas terutama dari kalangan kepala sekolah dan guru yang sudah berstatus pegawai negeri sipil.

”Penataan distribusi guru makin mendesak dan dalam hal ini diperlukan juga komitmen pemerintah daerah,” kata Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Hubungan Pusat dan Daerah James Modouw, di Jakarta, akhir pekan lalu. 

Persoalan ketidakhadiran guru di daerah 3T antara lain terjadi di Kabupaten Asmat, Papua. Guru yang merupakan putra-putri asli daerah tersebut cenderung meninggalkan tempat mengajar. Padahal, mereka berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Menurut pemberitaan Kompas (26/1), keberadaan guru-guru di pedalaman bukan hanya dimaksudkan untuk menjalankan tugas formal mendidik di sekolah, melainkan juga menjadi contoh teladan dalam perilaku pola hidup yang sehat.

James menambahkan, pemerintah terus berupaya mengatasi masalah ketidakhadiran guru di daerah 3T di Papua dan Papua Barat. Sekitar tahun 2005, saat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Papua, kata James, dirinya menemukan ketidakhadiran guru di pedalaman bisa lebih dari 50 persen. 

”Persoalannya kompleks, bukan sekadar urusan pendidikan. Ada perubahan sosial juga yang memengaruhi komitmen guru dalam mengabdi sehingga tidak lagi penuh berorientasi pada kemanusiaan. Tampaknya terjadi pergeseran,” kata James. Menurut James, infrastruktur di daerah 3T, termasuk pendidikan, memang harus terus ditingkatkan agar masyarakat, termasuk guru, tidak merasa terisolasi dari kehidupan luar yang berkembang pesat. 

Kehidupan di perkotaan menggoda mereka untuk tidak lagi merasa nyaman di pedalaman karena keterbatasan fasilitas. ”Pendekatan kepada guru dengan memberikan motivasi, membangkitkan etika profesi sebagai guru, harus terus dilakukan. Di Papua, kegiatan pemberdayaan melibatkan lembaga agama dan tokoh agama cukup efektif untuk menggugah kembali motivasi melayani masyarakat,” ujarnya

James mengatakan, sebenarnya sistem untuk membuat guru berkomitmen dalam menjalankan tugasnya sudah dibuat lewat Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Guru yang tidak memenuhi jam mengajar sesuai ketentuan tidak mendapatkan tunjangan profesi guru. Kesungguhan daerah Secara terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Merauke, Papua, Sergius Womsiwor, mengatakan, dukungan pemerintah pusat dari dana dan aturan untuk kemajuan Papua sebenarnya sudah baik. 

Tinggal pemerintah daerah perlu sungguh-sungguh menunjukkan komitmennya memprioritaskan pendidikan dan kesehatan sebagai layanan dasar. Terkait masalah guru, kata Sergius, pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesejahteraan guru di pedalaman Papua harus sejalan. Pemilihan guru saatnya tak lagi sekadar mensyaratkan karakter dan sikap mental untuk mengabdi di daerah sulit, tetapi juga diiringi dengan dukungan kesejahteraan dan pembinaan karier yang baik. 

Harus ada keberanian untuk membuat regulasi yang berpihak kepada guru di pedalaman agar mereka mau mengabdi sepenuh hati. ”Sebagai contoh guru yang mengajar di daerah pedalaman untuk melayani anak-anak suku Korowai, Kabupaten Mappi, Papua, dibayar Rp 3 juta per bulan, tetapi dipotong pajak. Daerah mereka sangat sulit, tapi gaji yang didapat sama dengan guru di Kota Jayapura yang tinggal di kota,” kata Sergius yang juga Kepala Sekolah Terintegrasi Wasur, Merauke. 

Menurut Sergius, penempatan guru garis depan (GGD) dari daerah lain juga perlu dievaluasi. ”Harus ada semangat memberdayakan guru lokal supaya mereka semakin berkualitas disertai komitmen untuk memprioritaskan mereka dalam pengangkatan,” kata Sergius. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad mengakui, tantangan pendidikan di daerah 3T terkait dengan ketersediaan guru, tingkat kehadiran guru, dan fasilitas belajar yang tak layak. 

”Untuk tingkat kehadiran guru akan dipantau dengan presensi online (dalam jaringan). Sekarang sedang disiapkan. Jika sudah stabil bisa dimulai pada Juli nanti atau paling lambat Januari 2019,” kata Hamid. Sementara di daerah yang belum terjangkau jaringan internet, ujar Hamid, presensi dilakukan secara offline. Namun, data kehadiran di-input dalam sistem seperti pola input Dapodik setiap minggu atau per bulan.

Sumber: https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20180129/281771334623856

Tahun 2018, Pemerintah akan Rekut 17.000 GGD


Kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) akan merekrut 17.000 Guru Garis Depan (GGD) untuk ditempatkan di 15.000 desa, daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Guru tersebut akan menyandang status Calon Program GGD. Program tersebut dicanangkan akan bergulir hingga tahun depan.

Tahun ini, Kemendikbud baru merekrut 6.296 guru hasil dari seleksi program GGD 2016. Pelaksana Tugas Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Hamid Muhammad menuturkan, program GGD 2018 akan melibatkan guru honorer bergelar sarjana yang sudah mengabdi di sekolah – sekolah 3T.

Menurutnya, rencana merekrut 17.000 GGD itu sedang dibahas intensif dengan kementrian

Dan lembaga terkait, yaitu ke-mentrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Badan Kepegawaian Negara.

Ia berharap, program GGD mendapat dukungan dan komitmen dari pemerintah daerah. Pasalnya, Gaji untuk para GGD berasal dari APBD masing-masing kabupaten.

“Sudah saya kerjakan datang ya. Jadi daerah 3T yang katanya kekurangan guru, sebenarnya Gurunya ada, tapi non-PNS. Kami nanti akan lihat guru non- PNS mana yang memenuhi syarat (untuk Direkrut jadi CPNS melalui program GGD). Artinya, (harus) S1 dan pendidikannya sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Itu sudah kami petahkan dan sudah ada beberapa daerah nah itu yang akan dikoordinasikan. Sehingga mereka yang di daerah sudah lama mengabdi punya kesempatan ikut,” ucap Hamid.

Hamid menjelaskan, Guru honorer yang ikut program GGD juga harus lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ini dikarenakan, sebagian beesar guru honorer didaerah 3T tak mengantongi sertifikat profesi alias belum lulus PPG.

“Data dari Kemendes PDTT, sekitar 15.000 itu terbesar di 122 Kabupaten. Untuk ikut seleksi GGD,, mereka harus PPG dulu,” terangnya.

Ia menyatakan, penempatan GGD juga bisa di luar daerah 3T. Pasalnya, beberapa desa di pulau Jawa pun masih banyak yang berada jauh dari pusat pemerintah kabupaten. Kendati demikian, penempatan di daerah 3T jadi prioritas.

“Makanya saya usul, minta secara tertulis ke Kemendes tolong kalau menetapkan daerah tertinggal itu basis desa. Karena di sebuah kabupaten itu ada 12 desa yang memang terpencil. Seperti wilayah Lebak, Wonosobo dan Baluran,’’ ucap Hamid.

Meningkatkan Kualitas Guru Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud) RI, Muhadjir Effendy menuturkan, selain memenuhi jumlah guru, untuk mengikis kesenjangan kualitas pendidika di daerah 3T juga harus diperhatikan. Itu sebabnya langka itu dibarengi dengan pembangunan sarana dan prasarana. Dari dua opsi tersebut, pemerintah memprioritaskan peningkatan kualitas guru terlebih dahulu.

“Misalnya yang saya minta untuk diberi prioritas itu soal literasi. terutama untuk tingkat pendidikan dasar. Saya para pegiat iterasi untuk bersedia bergabung agar siswa yang berada di wilayah pinggiran segera sejajar dengan tingkat penguasaan literasi dengan teman daerah lain,’’ ungkap Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, kesenjangan pendidikan di wilayah 3T di antaranya dapat terlihat dari jumlah guru honorer yang lulus seleksi CPNS.

“Kemarin Menkumham keluhan kan kesenjangan pendidikan pada saat tes CPNS karena banyak sekali calon dari daerah yang tidak lulus itu memang betul. Itu memang jadi problemyang harus segera di benahi,”.

Sumber: http://disdik.riau.go.id/home/berita/1778-2018-rekrut-17-000-ggd

GGD Berduka, Selamat Jalan Miftah Magfirah Guru Garis Depan Kab.Konawe

Hari ini sosial media dikalangan Guru Garis Depan dan SM-3T kembali dibanjiri dengan Tag GGD BERDUKA.

Innalillahi Waina Ilaihi Raji'un, berita duka datang dari GGD 2016 Kab.Konawe,Sulawesi Tenggara

Sumber: facebook

Karl Manalu
Turut berduka cita yang sedalam2nya atas meninggalnya saudara sekaligus teman seperjuangan dan sepengabdian kita,Miftah Magfirah S. (GGD 2016 Kab.Konawe,Sulawesi Tenggara).Semoga Almarhumah mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan YME dan bagi keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan iman. Selamat Jalan,Kawan! Pengabdian dan jasa2mu akan selalu kami kenang dan semoga dapat menjadi semangat dan inspirasi bagi kami semua yang sama2 bekerja dan mengabdikan diri di dunia pendidikan! Salam Lintas Batas! Salam MBMI!


Tahir Bravo
GGD BERDUKA # s3lamat jalan pengabdi terbaik Guru Garis Depan konawe yang tabah dan sabar, semoga balasan surga terbaik untuk beliau.

Harry Ade Putra Suhayu
GGD BERDUKA #selamat jalan pengabdi terbaik
Guru Garis Depan konaweSemoga yang di tinggalkan yang tabah dan sabar,
semoga balasan surga terbaik untuk beliau..

Akhiruddin Haer 
Perjalanan GGD Berduka; bersama Tim msi dan Panitia GGDKemendikbudMakassar-#BoneBone-#BukulumbaSemoga beliau Husnul Khatimah. Amiin ya Rabbal Alamiin

Alhamdulillah, NIP CPNS 2.806 Guru Garis Depan (GGD) Sudah Terbit

Foto: Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia

Jakarta - Dari total kuota guru garis depan (GGD) yang mencapai 6.296 orang, sebagian sudah keluar nomor induk pegawai (NIP)-nya sebagai CPNS.

Sesuai target pemerintah, seluruh GGD mulai aktif bekerja per 1 Agustus 2017.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan pemberkasan NIP dibagi dalam dua tahap.

Untuk tahap pertama yang selesai tadi malam, sudah bisa diterbitkan 2.806 NIP CPNS GGD. "Sisanya ditetapkan Kamis depan (20/7)," katanya di Jakarta, seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.

Pranata mengatakan GGD adalah salah satu cara untuk mengisi kekurangan guru di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Dia menjelaskan untuk berikutnya, belum ada rencana membuka lowongan GGD kembali. Sebab pemerintah bakal mendorong adanya redistribusi guru di daerah.

Beberapa daerah khusus yang mendapatkan kuota GGD adalah Bondowoso, Situbondo, Sampang, dan Bangkalan. Kemudian di Sorong, Bima, Bintan, dan Karimun.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana berharap CPNS GGD ini paling lambat dua tahun sudah menjadi PNS.

Syaratnya harus menunjukka performa yang positif. "Soal integritas juga penting. Negara tidak menerima PNS yang tidak berintegritas," jelasnya.

Bima mengatakan banyak daerah yang mengaku kekurangan guru PNS. Tetapi setelah dicek ternyata kelebihan.

Setelah ditelusuri ternyata guru menumpuk di daerah perkotaan. Dia berharap kepala daerah menjalankan redistribusi.

Bima juga menjelaskan CPNS GGD supaya bisa langgeng bekerja di sekolah penempatan. Di lapangan ada kalanya kepala daerah mendapat tekanan ketika ada usulan mutasi penempatan kerja CPNS GGD.

"Misalnya ada yang saudaranya pejabat polisi atau kejaksaan, kepala daerahnya takut kalau menolak usulan mutasi," jelasnya.

Menurutnya jika terjadi gelombang pindah tempat kerja, semangat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T tidak berjalan baik.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/alhamdulillah-nip-cpns-2806-guru-garis-depan-sudah-terbit

BKN Resmi tetapkan 2.806 SK CPNS Guru Garis Depan (GGD)

Foto: BKN
Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menetapkan Surat Keputusan (SK) dan Nomor Induk Pegawai Calon Pegawai Negeri Sipil (NIP CPNS) bagi 2.806 Guru Garis Depan, dengan terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Agustus 2017.

"Penetapan ini masuk dalam proses tahap I dari total kelulusan 6.296 GGD tahun 2016. Sedangkan sisanya akan diproses pada tahap dua," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Sumarna Surapranata, di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan perekrutan GGD itu merupakan bagian pelaksanaan Program Prioritas sesuai dengan Nawa Cita ketiga Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa.

"Kemdikbud menyiapkan program dengan menempatkan guru yang bertugas di daerah terpencil, terluar dan terdepan (3T) melalui Program Guru Garis Depan (GGD). Program GGD adalah untuk pemenuhan kebutuhan guru di daerah terpencil, terluar dan terdepan yang mengalami kekurangan guru sehingga dapat memberikan layanan pendidikan secara optimal bagi para peserta didik nya, " tambah dia.

Pemrosesan penetapan NIP dan SK CPNS GGD tahun 2016 tahap I ini berlangsung selama enam hari, dari tanggal 13 sampai dengan 16 Juli 2017. Simbolisasi peresmian, dilakukan tujuh gubernur, dan 44 bupati menandatangani SK CPNS GGD, selaku Pejabat Pembinaan Kepegawaian masing-masing daerah.

Pemrosesan penetapan NIP dan SK CPNS GGD tahap I ini turut dihadiri Badan Kepegawaian Negara (BKN), tujuh kantor Regional BKN, tujuh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) provinsi, dan 44 BKD Kabupaten.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan pihaknya berusaha mempercepat proses penetapan SK CPNS untuk GGD tahun 2016 dengan menyatukan semua unsur yang terlibat.

"Karena kalau sendiri-sendiri waktunya bisa tidak mencapai untuk ditetapkan tanggal 1 Agustus. Kami sudah memutuskan TMT-nya 1 Agustus 2017 supaya tidak mengganggu proses rekrutmen CPNS yang lain," jelas Bima.

Bima menuturkan, semua formasi CPNS yang ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) dan BKN dilakukan berdasarkan perhitungan kebutuhan.

"Jadi GGD, tenaga kesehatan PPT, dan penyuluh pertanian juga ditentukan dari perhitungan kebutuhan yang harus dihitung secara cermat, karena pemerintah sebenarnya masih menginginkan moratorium CPNS."

GGD merupakan kebijakan afirmasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui penempatan guru pegawai negeri sipil (PNS) di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), berdasarkan data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta usulan daerah. Guru yang ditugaskan sebagai GGD adalah guru profesional yang telah memiliki sertifikat pendidik sebagaimana yang dipersyaratkan dalam undang-undang serta telah melalui sejumlah proses penguatan kepribadian dan jiwa nasionalisme pada saat mengajar di daerah 3T. (ANTARA News) 

Sumber berita: http://www.antaranews.com/berita/640915/kemdikbud--bkn-tetapkan-2806-sk-cpns-guru-garis-depan

Puluhan Calon Guru Garis Depan (GGD) Mengundurkan Diri

Ilustrasi Guru Terpencil
Puluhan calon Guru Garis Depan (GGD) di Kabupaten Sintang dikabarkan mengundurkan diri. Pengunduran disebabkan kemauan sendiri lantaran pertimbangan personal.

Padahal, para calon GGD tinggal menunggu keluarnya Surat Keputusan (SK) penempatan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Agustus mendatang.

Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sintang membenarkan hal ini, bahkan puluhan calon guru sudah serahkan surat pengajuan pengunduran diri sebagai calon guru GGD.

“Iya, ada yang mengajukan surat pengunduran diri ke BKPSDM. Ada juga yang dikirim langsung ke Kementerian,” ungkap Kasubdit Kepangkatan dan Pengadaan BKPSDM Kabupaten Sintang, Gina Widyani kepada awak media, Senin (17/7/2017) siang.

Khusus di BKPSDM, terdata ada empat calon GGD telah mengirim surat. Gina menambahkan selain alasan personal. Lokasi penempatan GGD yang jauh dianggap juga jadi pertimbangan.

Seperti diketahui, calon Guru Garis Depan (GGD) Kemendikbud akan ditempatkan di wilayah 3 T yakni Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).

“Satu alasannya pertimbangan lokasi penempatan. Kami turut menyayangkan pengunduran diri ini karena tinggal menunggu SK CPNS dan NIP (Nomor Induk Pegawai). Sebelum berjuang, sudah menyerah,” katanya.

Kendati demikian, Gina menghormati keputusan dan pilihan dari puluhan calon GGD itu. Semua mungkin telah dipertimbangkan matang-matang.

“Untuk proses Guru Garis Depan (GGD) yang mengajukan pengunduran ini, jadi wewenang Pemerintah Pusat karena Program Kemendikbud,” tukasnya.

Sumber berita: http://pontianak.tribunnews.com/2017/07/17/puluhan-calon-guru-garis-depan-mengundurkan-diri

Hore, Kabupaten Bengkalis Kebagian 150 CPNS Guru Garis Depan (GGD) 2016


Bengkalis -  Bupati Bengkalis, Amril Mukminin mengatakan, mulai Agustus 2017 ini, sebanyak 150 orang Guru Garis Depan (GGD) akan mulai bertugas di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini.

Mereka merupakan bagian dari 6.296 GGD hasil seleksi tahun 2016 yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan mengajar di 183 kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

"Sepengetahuan kami, di Provinsi Riau ada tiga kabupaten yang mendapat ‘jatah’ GGD ini. Salah satunya Bengkalis. Daerah kita memperoleh sebanyak 150 GGD," jelas Amril, Jumat (14/7/2017).

Untuk itu dan sudah diinformasikan sebelumnya, imbuh suami Kasmarni ini, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Kabupaten Bengkalis, bersama sekitar 58 PPK kabupaten lainnya di Indonesia, Senin (17/7/2017) dia diundang Kemendikbud untuk menandatangani Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) para GGD itu.

"Karena sesuai informasi yang kami terima dari Kemendikbud, para GGD tahun 2016, termasuk yang akan bertugas di Bengkalis akan terhitung mulai tugas (TMT) pada Agustus 2017 ini,' tutup Amril.

Sekedar informasi, seleksi GGD tahun 2016 diikuti 6.315 peserta dari 6.348 yang mendaftarkan diri. Mereka menjalani seleksi di 107 tempat uji kompetensi (TUK) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sumber: http://www.kabarmelayu.com/news/4433/kabupaten-bengkalis-kebagian-150-cpns-guru-garis-depan.html

SK CPNS Guru Garis Depan, Rencana Diserahkan Selasa Depan


Jakarta - Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang terjangkau, murah dan merata di daerahterluar, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mempercepat proses pengangkatan Guru Garis Depan (GGD) menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan para GGD yang lolos verifikasi dan validasi (Verval) BKN akan diangkat menjadi CPNS Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 1 Agustus 2017.

Sementara Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemdikbud Poppy Latjeno mengatakan, pihaknya menjadwalkan penyerahan SK CPNS GGD oleh tujuh gubernur dan 44 bupati dilakukan pada Selasa, (18/7) secara langsung kepada perwakilan CPNS.

Para CPNS GGD tersebut akan ditempatkan dan mengabdi sebagai guru di daerah-daerah terluar yang tersebar di 14 provinsi dan 96 kabupaten.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/para-guru-garis-depan-sk-cpns-diserahkan-selasa-selamat-ya

Guru Garis Depan Lolos Verifikasi dan Validasi BKN akan Jadi CPNS TMT 1 Agustus 2017

Foto: BKN
Humas BKN - Guna mewujudkan peningkatan mutu pendidikan yang terjangkau, murah dan merata di daerah-daerah terluar, Pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mempercepat proses pengangkatan Guru Garis Depan (GGD) menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kepala BKN, Bima Haria Wibisana saat membuka secara resmi kegiatan Pemrosesan Penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan Surat Keputusan (SK) CPNS GGD di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Kamis (13/7/2017) mengatakan para GGD yang lolos verifikasi dan validasi (Verval) BKN akan diangkat menjadi CPNS Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 1 Agustus 2017. Ia menuturkan, semua formasi CPNS yang ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) dan BKN dilakukan berdasarkan perhitungan kebutuhan. “Jadi GGD, tenaga kesehatan PTT, dan penyuluh pertanian juga ditentukan dari perhitungan kebutuhan yang harus dihitung secara cermat, karena pemerintah sebenarnya masih menginginkan moratorium CPNS,” ujar Bima.

Pada forum yang sama Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemdikbud Poppy Latjeno mengatakan, pihaknya menjadwalkan penyerahan SK CPNS GGD oleh 7 Gubernur dan 44 Bupati dilakukan pada Selasa, (18/7/2017) secara langsung kepada perwakilan CPNS. Para CPNS GGD tersebut akan ditempatkan dan mengabdi sebagai guru di daerah-daerah terluar yang tersebar di 14 Provinsi dan 96 Kabupaten. “Jadi secara total akan ada 6.296 guru garis depan untuk ditempatkan di 14 provinsi dan 93 kabupaten di Indonesia,” kata Poppy dalam pembukaan kegiatan Pemrosesan dan Penetapan NIP CPNS dan SK CPNS GGD 2016 Tahap Pertama, di Jakarta, Kamis (13/7). Penandatanganan SK CPNS GGD 2016 tahap pertama, menueur Poppy, akan dilaksanakan pada Senin dan Selasa (17 dan 18 Juli 2017), di Jakarta, yang akan dihadiri tujuh gubernur dan 44 bupati selaku pejabat pembina kepegawaian masing-masing daerah untuk menandatangani SK tersebut.

Kegiatan ini juga dihadiri berbagai unsur yang terlibat dalam penetapan SK CPNS GGD, yaitu Kantor Regional BKN, BKD Provinsi, BKD Kabupaten, Biro Kepegawaian Kemendikbud, dan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud.

Sebagaimana diketahui, pengiriman Guru Garis Depan (GGD) ke daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) bertujuan meningkatkan mutu pendidikan yang merata. Sesuai amanat Nawa Cita, pemerintah harus berusaha mewujudkan mutu pendidikan yang terjangkau dan berkualitas di seluruh pelosok negeri, termasuk daerah 3T yang menjadi target lokasi penempatan GGD. 

Sumber: http://www.bkn.go.id/berita/ggd-lolos-verifikasi-dan-validasi-bkn-akan-jadi-cpns-tmt-1-agustus-2017

Hore! NIP dan SK CPNS 6.296 Guru Garis Depan (GGD) Segera Diserahkan

Foto: BKN
Jakarta - Sebanyak 6.296 Guru Garis Depan (GGD) angkatan 2016 akan mengantongi SK CPNS per 1 Agustus 2017.

Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) tengah memproses penetapan NIP dan SK CPNS GGD 2016.

Proses penetapan tersebut menurut Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud Poppy Dewi Puspitawati, dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama dilakukan untuk 2.806 GGD yang akan bertugas di tujuh provinsi dan 44 kabupaten. Tahap kedua penetapan untik 3.490 GGD di tujuh provinsi dan 49 kabupaten.

"Jadi totalnya ada 6.296 GGD yang ditempatkan di 14 provinsi dan 93 kabupaten," kata Poppy, Jumat (14/7).

Penandatanganan SK CPNS GGD 2016 tahap pertama akan dilakukan pada 17 dan 18 Juli. Nantinya akan dihadiri tujuh gubernur dan 44 bupati selaku pejabat pembina kepegawaian (PPK) untuk teken SK tersebut.

Sementara Kepala BKN Bima Haria Wibisana berjanji mempercepat proses penetapan NIP dan SK tersebut. Kalau memeroses sendiri-sendiri waktunya bisa tidak mencapai penetapan 1 Agustus.

"Kami sudah memutuskan TMT-nya 1 Agustus 2017 supaya tidak mengganggu proses rekrutmen CPNS lain," terangnya.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/nip-dan-sk-cpns-6296-guru-garis-depan-segera-diserahkan

Selamat, SK CPNS GGD 2016 Terhitung Mulai Tanggal 1 Agustus 2017

Foto: Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia
Jakarta -  Surat Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) untuk Guru Garis Depan (GGD) angkatan tahun 2016 akan segera dikeluarkan dengan terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Agustus 2017. Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) tengah memproses penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) dan SK CPNS GGD tahun 2016. Proses penetapan tersebut dilakukan dalam dua tahap untuk penandatanganan SK CPNS bagi 6.296 guru garis depan.

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud, Poppy Dewi Puspitawati mengatakan, penetapan SK CPNS GGD 2016 tahap pertama dilakukan untuk 2.806 guru garis depan yang akan bertugas di tujuh provinsi dan 44 kabupaten. Kemudian tahap kedua penetapan SK CPNS dilakukan untuk 3.490 guru garis depan yang ditugaskan di tujuh provinsi dan 49 kabupaten. Jadi secara total akan ada 6.296 guru garis depan untuk ditempatkan di 14 provinsi dan 93 kabupaten di Indonesia.

Penandatanganan SK CPNS GGD 2016 tahap pertama akan berlangsung pada tanggal 17 dan 18 Juli 2017 di Jakarta. “Nanti akan dihadiri tujuh gubernur dan 44 bupati selaku pejabat pembina kepegawaian masing-masing daerah untuk menandatangani SK tersebut,” ujar Poppy dalam pembukaan kegiatan Pemrosesan dan Penetapan NIP CPNS dan SK CPNS GGD 2016 Tahap Pertama, di Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Kegiatan tersebut dihadiri berbagai unsur yang terlibat dalam penetapan SK CPNS guru garis depan, yaitu Kantor Regional BKN, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi, BKD Kabupaten, Biro Kepegawaian Kemendikbud, dan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana juga hadir dan memberikan arahan dalam kegiatan itu. Ia mengatakan, BKN berusaha mempercepat proses penetapan SK CPNS untuk GGD tahun 2016 dengan menyatukan semua unsur yang terlibat.

“Karena kalau (memproses) sendiri-sendiri waktunya bisa tidak mencapai untuk ditetapkan tanggal 1 Agustus. Kami sudah memutuskan TMT-nya 1 Agustus 2017 supaya tidak mengganggu proses rekrutmen CPNS yang lain,” kata Kepala BKN Bima Haria Wibisana.

Ia menuturkan, semua formasi CPNS yang ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) dan BKN dilakukan berdasarkan perhitungan kebutuhan. “Jadi GGD, tenaga kesehatan PPT, dan penyuluh pertanian juga ditentukan dari perhitungan kebutuhan yang harus dihitung secara cermat, karena pemerintah sebenarnya masih menginginkan moratorium CPNS,” ujarnya.

Pengiriman Guru Garis Depan (GGD) ke daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) bertujuan meningkatkan mutu pendidikan yang merata. Sesuai amanat Nawa Cita, pemerintah harus berusaha mewujudkan mutu pendidikan yang terjangkau dan berkualitas di seluruh pelosok negeri, termasuk daerah 3T yang menjadi target lokasi penempatan GGD. 

Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/sk-cpns-guru-garis-depan-2016-terhitung-mulai-tanggal-1-agustus-2017

Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Bengkayang Tahun 2017


Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Bengkayang Tahun 2017

Download File: 

Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Sintang Tahun 2017



PENGUMUMAN NOMOR : 810 / 1867 / BKPSDM-C TANGGAL 19 JUNI 2017 TENTANG KELULUSAN SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PROGRAM GURU GARIS DEPAN (GGD) DILINGKUNGAN PEMERINTAH KAB. SINTANG

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 23 Tahun 2017 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara dari Program Guru Garis Depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Lingkungan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017 dan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor...

Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Banjar Tahun 2017






Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Banjar Tahun 2017


Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Nagekeo Tahun 2017




Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Nagekeo Tahun 2017

Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017


PENGUMUMAN PENETAPAN KEBUTUHAN PNS DARI PROGRAM GURU GARIS DEPAN DAN YANG DINYATAKAN LULUS SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKD) DARI KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Sumba Timur Tahun 2017



Foto: Umbu Luther Meta Yiwa/Facebook
Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Sumba Timur Tahun 2017

Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Buton Tengah Tahun 2017



Foto: OPS Buton Tengah/facebook
Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Buton Tengah Tahun 2017

Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Mamuju Tengah Tahun 2017



Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Mamuju Tengah  Tahun 2017

Download Surat Edaran Pengumuman Penetapan Kebutuhan PNS Program Guru Garis Depan GGD Mamuju Tengah 2017. Link Download Disini.

Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2017


Pengumuman Hasil CASN Guru Garis Depan (GGD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2017

Lihat pengumuman resminya disini;
Sumber resmi: http://lombokbaratkab.go.id