Hasil UNBK Bisa Jadi Peta Sekolah


SURABAYA – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk jenjang SMK memasuki hari kedua. Tidak ada kendala yang berarti. Sekolah pun bersiap melengkapi saranaprasarana untuk ujian hari ketiga pada hari ini.
Setelah bahasa Indonesia pada hari pertama, kemarin (4/4) siswa mengerjakan soal matematika. Mata pelajaran menghitung itu masih menjadi momok bagi sebagian pelajar. Tidak terkecuali para murid di SMKN 10 Surabaya. ’’Mereka bilang matematika itu paling berat,’’ ujar Kepala SMKN 10 Surabaya Dra Hj Anisah. 

Ekspresi tegang masih menghiasi wajah siswa SMKN 10 yang mengikuti ujian sesi kedua Meski jam sudah menunjukkan pukul 12.00, mereka belum selesai mengerjakan soal. Padahal, sesi kedua berakhir pukul 12.30. Beberapa tampak masih mencoret­coret kertas untuk menghitung jawaban. 

Di sekolah tersebut, ada 574 siswa dari enam program keahlian yang mengikuti UNBK. SMKN 10 menyediakan delapan ruang ujian. Masing­masing dijaga seorang pengawas dari sekolah lain. Ada pula teknisi dan proktor yang berkeliling memantau kestabilan komputer. Pelaksanaan ujian terbagi dalam tiga sesi. 

Kemarin tidak dijumpai kendala berarti. Server dan koneksi tidak bermasalah seperti hari pertama. Pasokan listrik juga terjaga dan tidak terjadi pemadaman. Ujian pun berlangsung sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. 

Hari ini para siswa bersiap menjalani ujian bahasa Inggris. Dalam ujian itu, ada materi listening. Terkait dengan hal tersebut, pihak sekolah juga sudah mempersiapkannya. Kepala SMKN 2 Djoko Pratmodjo menyatakan, untuk listening, alatalat sudah disiapkan. Yakni, headset untuk setiap komputer.

Tahun ini listening tidak dilakukan secara terpusat melalui pengeras suara, tetapi diputar di setiap komputer. ’’ Headset disiapkan sekolah. Sudah kami siapkan 300 headset. Siswa tinggal ujian saja,’’ ungkapnya. Dia berharap UNBK bisa berlangsung lancar sampai akhir. 

Kepala SMKN 6 Siti Rochanah menuturkan, hingga pelaksanaan UNBK hari kedua kemarin, ujian berlangsung lancar tanpa kendala. Sebanyak 634 siswa yang tertampung dalam sembilan ruangan tidak menemui kendala. ’’Semuanya lancar,’’ terangnya. 

Kelancaran pelaksanaan UNBK tersebut tidak terlepas dari kesiapan SMKN 6 dalam menghadapi ujian. Sekolah menyiapkan saranaprasarana sejak semester awal. Sekolah juga mendapatkan bantuan dari orang tua murid berupa laptop untuk ujian. 

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan, pelaksanaan UNBK itu merupakan bentuk penilaian kualitas pemerintah terhadap institusi pendidikan. Dengan sistem UNBK, kebocoran soal yang selama ini menjadi pembahasan bisa teratasi. ’’Ini langkah pemerintah untuk membangun kejujuran terhadap siswa,’’ tuturnya saat mengunjungi di SMKN 6 kemarin. 


Sesuai dengan Undang­Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, ke depan tidak ada lagi perbedaan antara sekolah pinggiran dan unggulan. Seluruh sekolah harus memiliki kualitas yang merata. Karena itu, hasil UNBK bisa menjadi bukti pemerintah untuk penilaian kualitas sekolah. 

Bukan hanya itu, pelaksanaan UNBK ini harus selalu didorong. Sebab, pelaksanaan unas yang menggunakan IT itu lebih efisien jika dibandingkan dengan penggunaan ujian berbasis kertas. ’’Karena itulah, pemerintah Jatim terus memantau dan memberikan perbaikan sarpras untuk pelaksanaan UNBK ke depan,’’ jelasnya. 

Sementara itu, kemarin (4/4), para siswa SMAN 21 mendapat penguatan nilai­nilai kejujuran. Bertempat di Masjid Al Akbar Surabaya, para siswa mendapat motivasi dari para psikolog. Mereka juga diajak ngegames yang menguatkan usaha dan kejujuran. Para orang tua mendukung dan memberi semangat anak. Mereka juga menjaga agar putraputrinya tidak berbuat curang. Kejujuran harus diutamakan. Games seru itu dipandu para psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jawa Timur. Niken Titi Pratitis, salah seorang psikolog, mengatakan, tali itu ibarat tantangan. Para siswa memegang kendali atas tantangan itu. Bagaimana menyelesaikan tantangan itu bergantung dari upaya siswa. 

Humas SMAN 21 Sri Mulyaning sih mengatakan, kegiatan itu untuk memotivasi siswa men je lang UNBK yang dilaksa nakan Senin (10/4). Terpenting, imbuh dia, para siswa bisa percaya diri, jujur, dan bertanggung jawab. ”Supaya mereka termotivasi dan siap melaksanakan ujian,” terangnya. Kegiatan tersebut ditutup dengan doa bersama.

Sumber: Jawa Pos · 5 Apr 2017